Bagi bangsa Arab, kopi tidak hanya sekadar minuman melainkan sebagai bentuk keramahtamahan. Karenanya bangsa Arab memiliki etika tersendiri saat menyajikan dan menikmati kopi.
Kopi erat kaitannya dengan bangsa Arab. Tanaman kopi dan tradisi menikmati kopi pertama kali dikembangkan oleh Yaman sejak tahun 1300-an. Kemudian pada awal 1400-an, kopi mulai tersebar ke Hejaz yang kini dikenal sebagai Mekkah, Madinah dan Najd.
Najd merupakan wilayah yang meliputi Riyadh, Al Qasim dan Ha'il di Arab Saudi. Setelahnya, kopi tersebar ke Mesir, Turki baru kemudian masuk ke daratan Eropa di tahun 1700-an.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tanah Arab, racikan kopi dikenal sebagai qahwa. Bagi mereka qahwa tidak hanya sekadar minuman penambah energi. Qahwa memiliki makna tersendiri, terlebih pada cara menyajikan dan menikmatinya.
DetikFood berkesempatan mempelajari tradisi menyajikan dan menikmati kopi ala orang Arab di Embrace Doha dalam rangkaian Qatar-Indonesia 2023 Years of Culture.
Embrace Doha sendiri merupakan rumah budaya yang berbasis di Souq Al Wakrah, Qatar. Di tempat ini pengunjung bisa mengenal budaya dan warisan Qatar, termasuk tradisi minum kopi.
1. Racikan Qahwa
![]() |
Jika biasanya kopi berwarna hitam, maka qahwa berwarna kekuningan. Itu karena biji kopinya hanya disangrai singkat. Yang unik dari kopi pada umumnya adalah citarasa qahwa.
Founder Embrace Doha Amal Al-Shammari mengatakan bahwa qahwa diracik dengan campuran rempah-rempah. Salah satu yang tak pernah ketinggalan adalah campuran kapulaga.
"Kapulaga ini memberikan rasa yang unik. Selain itu ada campuran cengkeh yang bisa memberikan rasa sedikit pedas dan ada campuran saffron agar warnanya jadi keemasan," ujar Al-Shammari.
Karena menggunakan campuran rempah, maka citarasanya tidak seperti kopi pada umumnya melainkan lebih seperti jamu. Rasanya pahit, karenanya minum qahwa selalu dipadukan dengan makan kurma.
Baca Juga: Tuai Pujian! Masyarakat Qatar Berikan Makanan Gratis untuk Penonton Piala Dunia 2022
2. Qahwa Simbol Keramahtamahan dan Kedermawanan
![]() |
Lebih lanjut, Al-Shammari menjelaskan bahwa qahwa memiliki makna tersendiri. Bagi orang Arab, qahwa merupakan simbol keramahtamahan dan kedermawanan. Karenanya qahwa tak terpisahkan dari adat istiadat bangsa Arab.
"Menyajikan qahwa kepada tamu itu hal yang wajib. Kita tidak boleh gagal dalam menyajikan qahwa kepada tamu, jika terjadi itu sangat memalukan," lanjut Al-Shammari.
Ketika tamu datang, qahwa disajikan pertama kali sebelum hidangan lain. Jika tamu bukan termasuk orang yang minum kopi, tuan rumah harus tetap menyajikan qahwa sebagai bentuk penghormatan dan untuk menunjukkan sikap kedermawanan.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]